
Apakah kamu mengalami perubahan yang cukup signifikan dalam bisnis? Mengalami penurunan penjualan dan profit selama pandemi dan bingung apa yang jadi penyebabnya?
Ternyata, ada beberapa fenomena yang membuat bisnis kamu dan yang lainnya mengalami penurunan target, salah satunya karena fenomena triple disruption.
Apa Itu Triple Disruption?
Triple disruption atau tiga ancaman disrupsi merupakan fenomena pergeseran yang memengaruhi cara bisnis bekerja yang diakibatkan oleh tiga hal, yaitu digitalisasi, milenial, dan pandemi. Dampaknya juga sangat signifikan. Bisa saja dulu ada sebuah brand besar yang kini namanya menjadi meredup atau hampir hilang, begitu pula sebaliknya ada brand yang dulunya kecil, sekarang menjadi tren di setiap kalangan. Bagi para pemilik bisnis, disrupsi ini menjadi hal yang menakutkan.
Sebenarnya apa aja, sih disrupsinya?
Digital Disruption
Disrupsi yang pertama terjadi karena adanya digitalisasi yang terus berkembang dan tidak terbendung yang berdampak dalam cara kita berbisnis. Jika sebelumnya iklan menggunakan media konvensional sudah cukup, kini pebisnis harus merambat ke dunia digital untuk semakin bisa menjangkau pasar modern.
Semua orang menggunakan internet untuk melakukan berbagai kegiatan, termasuk belanja.
Kamu harus memanfaatkan media digital, salah satunya yaitu sosial media untuk menjangkau pasar lebih luas dan juga mempertahankan konsumen yang sudah ada.
Millennial Disruption

Dulu ada yang bilang kalau millennial tidak memberi perubahan apapun, nyatanya kebalik, ya.
Disrupsi dalam bisnis yang kedua adalah terjadinya perubahan konsumen menjadi mayoritas generasi millennial. Setiap generasi tentunya memiliki ciri khas tersendiri dan bagi pelaku bisnis harus bisa adaptif menyesuaikan kebutuhan pasar.
Para generasi millennial terkenal menyukai segala sesuatu yang praktis dan memanfaatkan teknologi. Mereka lebih menyukai berbelanja secara online, memesan makanan melalui layanan pesan antar online, dan menghabiskan banyak waktu untuk berselancar di dunia maya.
Jika sebuah bisnis tetap tidak mau melakukan adaptasi, maka tentu saja para millennial yang menjadi target pasar besar ini juga akan beralih ke lainnya.
Pandemic Disruption

Salah satu hal yang tak terduga terjadi pada akhir tahun 2019 yakni pandemi Covid 19. Orang-orang juga mengalami penurunan kegiatan belanja karena keadaan ekonomi yang mengalami penurunan.
Karena kondisi ekonomi yang sulit maka daya beli konsumen juga menurun. Hal ini membuat banyak bisnis kehilangan konsumen dan bangkrut.
Namun, di balik banyaknya bisnis yang gulung tikar, banyak bisnis yang masih bisa bertahan bahkan meningkat pada akhirnya. Gangguan ini merupakan sebuah tantangan yang harus kamu hadapi selaku pelaku bisnis.
Oleh karenanya, setiap bisnis harus memiliki strategi dan mengikuti perubahan dan kebutuhan zaman. Dengan cara ini, maka bisnis tetap bisa bertahan di era pandemi dan gempuran digitalisasi.
Ingin bisnis kamu bertahan dalam situasi apapun? Atau kamu punya ide yang bisa mengatasi fenomena ini? Gabung di program SheHacks 2022, kompetisi dan program pembinaan dengan berbagai benefit yang bisa kamu dan tim kamu dapatkan melalui kesempatan mengikuti sesi mentoring, akses jaringan dengan berbagai pakar industri, hingga memenangkan hadiah total 150 juta rupiah. Klik disini untuk info lebih lanjut.
Perempuan Hebat, Indonesia Kuat!